Minggu, 27 Juni 2010

HIKMAH MENDAKI GUNUNG, BERSYUKURLAH

Di depan rumah kostku di Jatinangor berdiri anggun mempesona Gunung Putri. Saat itu tak bosan setiap pagi saya memandangi hijaunya pepohonan yang menyelimuti gunung tersebut. Sangat indah….dan saya ingin melakukan pendakian ke puncaknya.

Selesai Ujian Akhir semester selepas sholat shubuh saya bersama teman-teman berangkat melakukan pendakian. Pendakian itu sangat melelahkan dan menyulitkan, tetapi keinginan kuat untuk bisa mencapai puncak membawa kami sanggup tiba di puncak gunung di pagi hari. Alhamdulillah

Setelah ada di puncak apa yang indah? Ternyata saat saya ada di puncak gunung itu, keindahan gunung yang selama ini saya lihat hilang, yang ada adalah keindahan hamparan luas yang terbentang di bawahnya. Subhanallah

Pembaca dari pengalaman ini, hikmah apa yang dapat Anda simpulkan? Bagi saya hikmah yang dapat dipetik:

•Dulu ketika saya masih menjadi sales lapangan, saya berfikir menjadi seorang manajer itu enak, punya kekuasaan, punya fasilitas, punya status dan kecukupan materi. Sedangkan jadi sales lapangan itu capek, kepanasan, banyak diatur agar bisa mencapai target penjualan.

•Sekarang saya telah menjadi seorang manajer. Memang semua hal tersebut diatas saya peroleh, tetapi ternyata beban tanggung jawab yang begitu besar, banyak persoalan yang mesti diselesaikan, tersita waktu dan pikiran, mengurus tim dengan berbagai karakter terkadang membuat saya stress dan berpikir “enak ya jadi sales!”

•Jadi sebenarnya pada posisi apa pun, kalau cara pandang kita salah hidup kita tidak akan pernah merasa bahagia. Jadi bersyukurlah pada posisi apa pun Anda berada

Tidak ada komentar: